"Umurnya Nissa"

Minggu, 14 Maret 2010

Senin Kamis

Senin dan kamis adalah hari yang paling dtunggu suamiku karena pada waktu ini suamiku bisa makan dan minum yang enak2 sepuasnya. Senin Kamis, dua hari dalam seminggu adalah jadwal yang ditetapkan tuk cuci darah untuk suamiku. jadi sebelum dicuci suamiku bisa minum sepuasnya karena ia beranggapan cairan yang masuk ke tubuhnya akan keluar bersama zat-zat sampah lain yang telah menumpuk ditubuhnya selama 2/3 hari pada saat cuci darahnya berlangsung. makanya sebelum senin dan kamis suamiku dengan semangat mengumpulkan minuman tuk jajanan anak2.
Rasanya hati ini ingin menjerit melihat perubahan suamiku.4 bulan kebelakang suamiku adalah seorang laki-laki yang gagah,dewasa, dan tegas. aku merasa nyaman berlindung dan menyandarkan hidupku, walaupun aku bekerja dan pendidikanku lebih tinggi daripadanya namun ia bisa membuatku patuh dan hormat padanya.
walalupun fisiknya telah berubah namun aku masih menyayanginya dan rasa hormat dan patuh padanya apapun kondisinya. terimakasih Ya Alloh atas segala anugrah yang telah Kau berikan padaku.

maaf setiap kali aku menulis tentang kondisinya aku tak kuat menahan bendungan air mataku padahal dikepalaku banyak yang akan aku tuangkan tapi jadi speechless setiap aku menuliskannya,......

Senin, 01 Maret 2010

Naik Motor

Hampir 4 bulan sudah hidup suamiku harus tergantung oleh mesin hemodialisa, suatu istilah yang sebelumnya sangat mengerikan bagiku. ya, setiap senin dan kamis selama kurang lebih 4 jam suamiku harus berbaring di rumah sakit tuk membersihkan darahnya dari racun2 hasil metabolisme.
semua ini adalah takdir yang harus kujalani dan aku tak pernah menyangka aku bisa menjalaninya.
Suamiku mengira kedua ginjalnya yang telah mengecil akan kembali normal walaupun yang aku tahu dari dokter dan sumber lainnya kerusakan ginjalnya bersifat ireversible. namun keyakinan dan optimismenya mudah2an menjadi semangat hidupnya. walaupun manusia mengatakan tak masuk akal tapi bagi Alloh semuanya mungkin, aku sangat mempercayai kebesaran-Nya.
Rumah hijau kini sunyi ditinggal penghuninya karena tuk sementara waktu kami tinggal bersama orang tuaku tuk memudahkan mobilisasi suamiku. karena sekarang suamiku tidak dianjurkan tuk mengendari motor/mobil dulu.
Hal yang paling membuatku sedih anakku selalu bilang "dede mau renang ama Ayah, ama ibu naik motor. Subhanalloh....hal yang tadinya sepele kini menjadi sulit tuk diwujudkan.
Ya Alloh maafkan aku yang tak pernah bersyukur ketika kami bisa pergi bersama-sama naik motor walaupun sekedar jalan2 ke pasar membeli bubur langganan kami. kini hal itu tak pernah kami lakukan lagi selama 4 bulan ini.
Ya Alloh jadikanlah rumah hijau sebagai tempat naungan kami lagi yang didalamnya penuh kebahagiaan dan tempat kami beribadah dan mengucap syukur kepada-Mu...
Aamiin....