"Umurnya Nissa"

Minggu, 29 Juni 2008

Darah tinggi

Minggu2 ini aku kelabakan nyari literatur yang berkaitan dengan darah tinggi. Tekanan darah ayah ternyata 150/100 mmHg. Memang sih, selama ini ayah terlalu mengabaikan kesehatannya. Gak pernah check-up dan makannya gak pernah dikontrol, sukanya makan jeroan dan goreng-gorengan. setiap aku masakin sayur-sayuran jangankan dimakan disentuhpun enggak. kadang2 aku suka kesel dengan komentarnya kalo aku masak sayuran "sayurnya buat ibu aja kan ibu lagi menyusui" kalo udah gitu cape' dech.....



setelah ketauan tekanan darahnya tinggi baru ayah sadar dan merasa ketakutan kemungkinan resiko penyakit akibat tekanan dan minta diatur menunya agar menghindari makanan yang dapat memicu tekanan darah tinggi, dan mengurangi kadar garam dalam masakan. Alhamdulillah setelah 3 hari tekanan darahnya turun sedikit menjadi 130/100 mmHg. tapi aku masih khawatir karena tekanan diastolnya masih tinggi, pokoknya aku akan berusaha keras untuk mengatur pola makan dan pola hidupnya.

berikut adalah informasi tentang tekanan darah tinggi yang aku ambil dari /www.medicastore.com


Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik garis miring tekanan diastolik, misalnya 120/80 mmhg, dibaca seratus dua puluh per delapan puluh. dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmhg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmhg atau lebih, atau keduanya. pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmhg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmhg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut. sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis. hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati, akan menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan. hipertensi ini jarang terjadi, hanya 1 dari setiap 200 penderita hipertensi. tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari. klasifikasi tekanan darah pada dewasa



kategori tekanan darah sistolik tekanan darah diastolik
normal : dibawah 130 mmhg dibawah 85 mmhg
normal tinggi : 130-139 mmhg 85-89 mmhg
stadium 1 (hipertensi ringan) : 140-159 mmhg 90-99 mmhg
stadium 2 (hipertensi sedang) : 160-179 mmhg 100-109 mmhg
stadium 3 (hipertensi berat) : 180-209 mmhg 110-119 mmhg
stadium 4 (hipertensi maligna): 210 mmhg atau lebih 120 mmhg atau lebih



Pengendalian tekanan darah meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya
arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis. dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat. sebaliknya, jika: - aktivitas memompa jantung berkurang - arteri mengalami pelebaran - banyak cairan keluar dari sirkulasi maka tekanan darah akan menurun. penyesuaian terhadap faktor-faktor tersebut dilaksanakan oleh perubahan di dalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis).
perubahan fungsi ginjal ginjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara: - jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, yang akan menyebabkan berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekana darah ke normal. - jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali ke normal. - ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang disebut renin, yang memicu pembentukan hormon angiotensi, yang selanjutnya akan memicu pelepasan hormon aldosteron. ginjal merupakan organ penting dalam mengendalikan tekanan darah; karena itu berbagai penyakit dan kelainan pda ginjal bisa menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi. misalnya penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri renalis) bisa menyebabkan hipertensi. peradangan dan cedera pada salah satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya tekanan darah.
sistem saraf simpatis merupakan bagian dari sistem saraf otonom, yang untuk sementara waktu akan: - meningkatkan tekanan darah selama respon fight-or-flight (reaksi fisik tubuh terhadap ancaman dari luar) - meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut jantung; juga mempersempit sebagian besar arteriola, tetapi memperlebar arteriola di daerah tertentu (misalnya otot rangka, yang memerlukan pasokan darah yang lebih banyak) - mengurangi pembuangan air dan garam oleh ginjal, sehingga akan meningkatkan volume darah dalam tubuh - melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin), yang merangsang jantung dan pembuluh darah.

2 komentar:

  1. saya berbagai pengalaman aja. suami saya juga pernah mengalami darah tinggi. diusianya yang baru menginjak 29 tahun pada tahun 2005, tekanan darahnya pernah mencapai 180/100 dan divonis oleh dokter untuk minum obat penurun tensi seumur hidup. Alhamdulillah sekarang tekanan darahnya sudah normal. Resep yang paling mujarab yang dijalani oleh suami saya adalah yakin 100% kepada Allah SWT bahwa segala urusan berada dalam kekuasaannya. Secara ikhtiar, suami saya mengkonsumsi suplemen pengganti sayur, tapi selain itu, untuk mengasah keyakinan suami saya rajin berpuasa senin kamis, bersodaqAH, dan tak lupa rajin baca qur'an dan melaksanakan shalat malam. Alhamdulillah, Allah mengabulkan doa kami dengan memberikan kesembuhan kepada suami saya

    BalasHapus
  2. Tips supaya kotak komentar blogger berada dibawah postingan.

    1. Login ke http://draft.blogger.com, Ingat yang http://draft.blogger.com bukan blogger.com.
    2. Trus ke menu Setting-->Comments. Kemudian ganti "Comment Form Placement" menjadi "Embedded below post"



    3. Kemudian klik "Save Setting"

    BalasHapus

Silahkan buat ibu, bapak, mbak, mas, adek mampir ke rumah hijau tapi jangan lupa ngasih commentnya ya...